Download OkeKlinik App

Temukan Dokter

Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah

Hidup Sehat

5 Resiko Memberi MPASI Terlalu Dini, Kapan Waktu yang Ideal?

Artikel dipublikasikan : 30 Januari 2023 18:03
Dibaca : 1277 kali

Foto: Freepik

Kapan idealnya memberikan makanan pendamping ASI atau MPASI kepada bayi? Hal ini  terkadang tidak dipahami oleh para orang tua. Padahal, ada beberapa resiko bila memberi MPASI terlalu dini kepada bayi Anda. 

Penulis : Sholahudin Achmad

MPASI dini biasanya diberikan saat bayi menginjak usia 4 bulan. Namun, harap dicatat, bahwa pemberian MPASI pada bayi di bawah usia 4 bulan umumnya sangat tidak direkomendasikan.

Pemberian MPASI dini ini biasanya hanya direkomendasikan dokter untuk meningkatkan berat badan bayi yang kurang dari normal. Kondisi tersebut biasanya terjadi apabila berat badan bayi cenderung tidak meningkat atau justru kurang apabila hanya diberikan pemberian ASI atau susu formula saja.

Memang, idealnya MPASI diberikan saat bayi telah mencapai usia 6 bulan. Namun demikian, pada kondisi-kondisi tertentu, MPASI kadang diberikan lebih awal atau sebelum bayi mencapai usia tersebut. 

Pemberian MPAS dapat meningkatkan berat badan bayi. Dalam suatu riset ditunjukkan bahwa pemberian ASI dan MPASI dini juga bermanfaat untuk membantu bayi tidur lebih lama dan nyenyak di malam hari. 

Hal ini dikarenakan perut bayi sudah terisi makanan sebelum tertidur, sehingga tak perlu bangun untuk menyusu setiap beberapa jam sekali.  Orang tuanya pun dapat memiliki waktu istirahat yang lebih lama.

Pertanyaannya, apakah ada dampak negatif pada bayi yang diberikan MPASI dini atau sebelum usia bayi 6 bulan? Mari simak penjelasan berikut ini.  

Ikuti anjuran dokter 

Pemberian MPASI terlalu dini tidak berbahaya selama masih mengikuti anjuran dari dokter anak. Pada beberapa kondisi, atas anjuran dokter anak, bahkan pemberian MPASI dini bisa bermanfaat bagi bayi Anda. Contohnya adalah ketika bayi dinilai perlu asupan gizi tambahan selain ASI, atau saat ASI yang diproduksi ibu kurang memadai.

Namun pada kondisi umum, sebaiknya berikan MPASI pada saat usia bayi sudah mencapai usia  enam bulan. 

Resiko memberikan bayi MPASI terlalu dini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan bahwa usia bayi paling tepat untuk mendapatkan MPASI adalah ketika bayi menginjak usia  6 bulan. Namun, jika orangtua ingin memberikan MPASI dini, ada beberapa resiko yang harus diperhitungkan.

Pada beberapa kasus, bayi yang diberikan MPASI dini dapat mengalami gangguan lambung, usus, hingga kehilangan nyawa. Hal itu biasanya terjadi karena MPASI yang diberikan kurang tepat, seperti terlalu padat, sehingga lambung bayi belum siap mencernanya. 

Berikut ini lima resiko memberikan bayi MPASI terlalu dini, untuk diketahui para orang tua.

  1. Tersedak 

Kemungkinan paling umum adalah bayi Anda akan mengalami tersedak ketika MPASI dini yang diberikan malahan masuk ke saluran pernapasan. Hal ini karena bayi masih berada dalam tahap mengenali proses memasukkan makanan dan menelannya.

  1. Luka pada usus

Lendir dalam usus bayi di bawah usia enam bulan belum dapat berfungsi secara optimal, sehingga hal ini meningkatkan resiko luka pada usus akibat makanan yang masuk ke dalamnya.

  1. Obesitas 

Resiko obesitas pada bayi dapat terjadi karena pemberian MPASI dini yang kurang memperhatikan nutrisinya. Misalnya Anda memberikan makanan olahan dengan tambahan pemanis buatan kepada bayi. Hal ini dapat meningkatkan resiko obesitas. Selain itu, makanan padat bisa juga mengandung kalori yang terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kebutuhannya. Hal ini bisa membuat berat badan bayi melebihi angka ideal.

  1. Menurunnya kekebalan tubuh

Ketika bayi hanya mengonsumsi ASI secara eksklusif, terjadi kekebalan pasif untuk melindungi tubuh mereka dari serangan penyakit. Namun, jika bayi diberikan MPASI dini, ada kemungkinan tubuh dimasuki kuman dari makanan yang diolah. Selain itu, pemberian MPASI dini dapat meningkatkan resiko mengalami alergi.

  1. Diare

Saat bayi belum waktunya menerima MPASI, saluran pencernaan bayi belum siap mengolah makanan padat. Jika dipaksakan, bayi bisa saja mengalami diare hingga konstipasi. Hal ini terjadi karena ketidaksiapan saluran cerna menerima makanan padat.

Cara memberikan bayi MPASI dini yang tepat

Saat dokter sudah merekomendasikan agar bayi mendapatkan MPASI dini, orangtua tidak perlu ragu-ragu untuk melakukannya. Jangan mendengarkan masukan-masukan yang tidak didasarkan pertimbangan medis. Selama dokter Anda sudah menganjurkan dengan berbagai pertimbangan, maka sebaiknya  orangtua yakin pemberian MPASI dini akan lebih bermanfaat untuk kesehatan anak, ketimbang menunggu hingga usianya 6 bulan. 

Adapun yang harus diperhatikan adalah bahwa kondisi setiap anak bisa berbeda-beda. Hal ini harus menjadi pertimbangan. Jangan hanya ikut-ikutan atau mendengar pendapat orang di sekitar Anda yang belum tentu dapat dipastikan validitasnya. 

Sebaiknya konsultasikan masalah pemberian MPASI dini ini kepada dokter anak. 

Jika dokter menganjurkan MPASI dini, Anda perlu memastikan untuk mengikuti petunjuk dokter.

Beberapa hal penting yang perlu diingat saat akan memberikan bayi MPASI dini adalah sebagai berikut:

  • Berikan jenis makanan yang lembut dan mudah dicerna, seperti pisang, alpukat, ubi, atau wortel. Sebelumnya, pastikan makanan tersebut telah dihaluskan sehingga benar-benar lembut.

  • Hindari penambahan gula atau garam dalam MPASI.

  • Berikan menu tunggal sebagai MPASI bayi dan tunggu hingga 3 hari untuk memperkenalkan menu lainnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada alergi yang terjadi atau tidak.

  • Berikan makanan saat bayi dalam posisi duduk dan kepalanya sudah tegak.

  • Pastikan kebersihan pada saat mengolah makanan. Cuci bersih peralatan makan  untuk MPASI dini.

Anda harus menyadari bahwa pemberian MPASI dini merupakan suatu fase bagi bayi Anda untuk mengenal aktivitas baru, berupa makan, dalam kehidupannya. Jadi, perkenalkan proses ini secara perlahan agar bayi dapat beradaptasi dengan kebiasaan baru dan menganggap ini  sebagai hal yang menyenangkan, bukan sebagai suatu tekanan.

____________________ 

Referensi:

Mayo Clinic (diakses pada 2023),  When's the right time to start feeding a baby solid foods?

NHS Choices UK (diakses pada 2023), Your baby's first solid foods.

UNICEF (diakses pada 2023), Feeding your baby: When to start with solid foods.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (diakses pada 2023), Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana?

World Health Organization (2021). Infant and Young Child Feeding.

United Nation Children’s Fund. Feeding Your Baby: When to Start with Solid Foods.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (2018). Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI).

Gates, M. Baby Center (2021). Introducing solid foods to your baby.

Schenker, S. Baby Centre UK. Can I give my baby solid food at four months?

Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2020). Breastfeeding Benefits Your Baby’s Immune System.

Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2021). Starting Solid Foods.

Gorin, A. Parents (2021). Baby’s First Foods: How to Introduce Solids.

Raising Children Network Australia (2020). Introducing solids: why, when, what and how.

Centers for Disease Control and Prevention (2021). When, What, and How to Introduce Solid Foods.

National Health Service UK (2019). Your Baby’s First Solid Foods.

Hoecker, J.L. Mayo Clinic (2020). When's the right time to start feeding a baby solid foods?

White, J. Verywell Family (2021). Dangers of Feeding Your Baby Solids Too Soon.

 

Hubungi Kami
Terace Mahakam, Jl. Mahakam No.6, Kramat Pela,
Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12130
02122772701
business.support@okeklinik.com
help@okeklinik.com