Komunikasikan masalah kesehatan dengan mudah
Foto : Freepik
Sikap iri hati yang menginginkan orang lain tidak mendapatkan kesuksesan melebihi dirinya, kadang kita jumpai di sekitar kita. Sikap ini sering disebut dengan crab mentality atau mental kepiting. Apa itu, yuk simak penjelasannya di sini !
Penulis : Sholahudin Achmad
Pernahkah Anda mendengar istilah crab mentality? Istilah ini menggambarkan sikap seseorang yang menghalangi keberhasilan orang lain. Orang dengan crab mentality memiliki sikap mental yang tidak sehat, yakni suatu bentuk persaingan tidak sehat yang dapat merugikan orang lain.
Dianalogikan dari sifat kepiting, crab mentality menggambarkan sifat kepiting saat sedang penuh sesak dalam sebuah ember. Apabila salah satu dari kerumunan kepiting berhasil naik dan akan keluar dari ember, kepiting lainnya akan mencapit lalu menarik kepiting tersebut agar kembali masuk ke dalam ember.
Perilaku pada kepiting ini bisa dikatakan sebagai bentuk solidaritas karena tidak ingin temannya keluar ember dan mati dimakan pemangsa.
Namun, pada manusia, crab mentality memiliki makna yang negatif, yakni sebagai suatu sikap egois atau iri hati terhadap pencapaian orang lain yang membuat seseorang mencoba menarik temannya jatuh agar tidak meraih kesuksesan.
Melansir dari Psychology Today, crab mentality adalah analogi dari perilaku egois yang iri terhadap kesuksesan orang lain. Perilaku ini mungkin kerap terlihat di dunia nyata ketika beberapa orang dalam suatu kelompok mencoba menjatuhkan orang yang berada di dalam satu kelompok dengan mereka yang sedang mengalami kemajuan. Beberapa contoh perilakunya adalah mengkritik, meremehkan, hingga memanipulasi orang.
Dalam jurnal The "Crabs in a Bucket" Mentality in Healthcare Personnel: A Phenomenological Study, crab mentality adalah pola perilaku ketika orang berusaha untuk menggerogoti orang lain yang performanya lebih baik daripada mereka.
Penyebab
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki naluri untuk selalu hidup berkelompok, agar memudahkan mencapai tujuan hidupnya. Dalam kehidupan berkelompok ini manusia kemudian memiliki sifat kompetitif diantara sesamanya. Hal ini adalah hal yang wajar dan juga perlu atau bermanfaat.
Namun demikian, apabila sifat kompetitif ini berlebihan kadarnya, maka hal ini justru bisa membuat seseorang mengalami crab mentality. Di samping itu, rendahnya rasa percaya diri, iri hati, rasa putus asa, bahkan depresi juga dapat menumbuhkan sikap crab mentality.
Pola pikir yang tidak sehat
Pada umumnya, mereka yang terkena crab mentality mempunyai pola pikir yang tidak sehat. Yakni, pola pikir yang merasa bahwa “Jika aku tidak bisa mendapatkan yang aku mau, kamu juga tidak boleh mendapatkannya.”
Orang dengan pola pikir seperti itu bisa saja berusaha lebih kuat untuk mencapai tujuannya, tapi rasa putus asa dan kepercayaan diri yang rendah membuatnya memilih untuk berhenti berjuang dan “mengajak” orang lain untuk tetap berada pada level pencapaiannya agar ia tidak merasa tertinggal.
Ketergantungan dalam kelompok
Orang yang mengidap crab mentality juga bisa disebabkan oleh adanya sifat ketergantungan terhadap kelompok. Kepergian salah satu anggota kelompok akan membuat kelompok tersebut jadi sulit berkembang, terlebih jika yang pergi adalah orang yang sangat berpengaruh.
Jadi, pengidap crab mentality akan berusaha untuk menahan langkah temannya yang akan keluat atau pergi agar ia tetap berada di dalam kelompok.
Caranya adalah dengan menjatuhkan individu dari pencapaian kesuksesannya. Misalnya, dengan memberi komentar yang mengejek atau menakuti orang lain agar enggan untuk meneruskan usahanya.
Hindari crab mentality
Berada pada kelompok dengan orang yang memiliki sikap crab mentality bisa membuat Anda mengalami insecure, tertekan, tidak nyaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari, dan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan diri.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda menghindari orang-orang yang memiliki sikap crab mentality agar Anda bisa sukses.
Berikut ini cara untuk menghindari crab mentality :
Tetap semangat dan berjuang untuk mencapai kesuksesan
ikap optimis dan percaya diri harus dipupuk agar Anda bisa mencapai kesuksesan. Saat mendengar orang lain berkomentar negatif kepada diri Anda, sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam hati. Anda lakukan saja apa yang menurut Anda benar sehingga Anda tidak ambil pusing dengan kritik atau sindiran orang lain.
Mengembangkan potensi diri
Disiplinkan diri Anda untuk terus mengembangkan kemampuan diri sehingga terbentuk rasa percaya diri yang semakin meningkat dan tidak mudah terpengaruh oleh komentar orang lain. Pelajari hal-hal baru, keterampilan baru, keahlian, yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya.
Lakukan evaluasi diri saat mengalami kegagalan
Manusia tak luput dari kesalahan dan kegagalan saat hendak mencapai suatu tujuan tertentu. Tapi ingat, kegagalan itu jangan sampai membuat Anda menyerah dan menelan mentah-mentah komentar negatif orang lain sehingga Anda kemudian akan menjadi kian terpuruk.
Camkanlah selalu, bahwa dibalik setiap kegagalan selalu ada hikmah yang dapat dipetik. Biasakanlah untuk bisa melakukan evaluasi diri atas kegagalan yang terjadi pada Anda. Dengan begitu, rasa percaya diri Anda akan kembali bangkit dan Anda akan semakin bersemangat untuk meraih sukses.
Bergaul dalam lingkungan yang suportif
Memang bukanlah hal yang mudah untuk dapat meninggalkan sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang dengan sikap crab mentality. Apalagi bila mereka adalah teman lama. Hal ini tidaklah mudah.
Namun, coba Anda pikirkan apabila Anda akan terus berada di dalam kelompok tersebut! Mungkin bertahan di sana hanya akan menyulitkan Anda dalam mencapai kesuksesan.
Jadi sebaiknya, Anda mulai untuk mengurangi kumpul-kumpul dengan kelompok lama yang tidak suportif ini. Anda perlu menambah teman-teman baru yang lebih suportif. Hal ini akan sangat berpengaruh dalam melangkah mencapai kesuksesan. Memiliki kelompok lain yang suportif dapat menjadi penyemangat kita dalam meraih kesuksesan.
Crab mentality berdampak buruk
Crab mentality yang ada pada orang lain dapat berdampak besar pada diri Anda. Seperti misalnya, mulai dari menurunkan rasa percaya diri hingga menghambat kesuksesan.
Namun harap dicatat, Anda tidak perlu jengkel atau marah kepada orang yang memiliki crab mentality. Sebab, hal itu hanya akan membuang-buang waktu dan energimu saja.
Anda sebaiknya tetap fokus pada tujuan Anda, agar tercapai kesuksesan yang diinginkan. Tetaplah berpegang teguh dengan pendirian Anda. Hindari orang-orang dengan crab mentality dengan cara-cara yang tadi telah disebutkan.
Apabila Anda tidak mampu menghindari perlakuan buruk dari orang-orang yang memiliki perilaku crab mentality, sehingga mereka benar-benar menyudutkan Anda, segeralah untuk konsultasikan masalah ini dengan seorang psikolog.
___________________
Referensi :
Zevde, G. (2019). The “Crabs in A Bucket” Mentality in Healthcare Personnel: A Phenomenological Study. doi: 10.17218/hititsosbil.628375.
Republic of Philippines (2018). (King) Crab Mentality.
Breuning, L. Psychology Today (2019). When Others Hold You Back.
How the crabs in a bucket mentality is holding you back. (2020). Develop Good Habits. Weir, K. (2018). What makes teams work? Monitor on Psychology, 49(8)